Siswa Smanduta Lolos Nominasi Puisi Nasional

Adinda Laksmi Danaswari (paling kiri) adalah salah satu siswa SMA Negeri 2 Kuta yang karyanya masuk dalam nominasi puisi nasional foto bersama dengan Ibu Putri Suastini Koster dan sastrawan Bali dalam penyerahan hadiah dan peluncuran buku antologi puisi di Ksirarnawa. Selain Adinda Laksmi, terdapat Gusti Agung Ayu Ari Anjani yang karyanya masuk dalam nominasi puisi nasional.

SMA Negeri 2 Kuta menyumbangkan dua siswa selaku penulis puisi nasional dalam Lomba Menulis Puisi Tingkat Nasional yang dilaksanakan oleh Dermaga Seni Bali. Siswa tersebut adalah Ni Gusti Agung Ayu Dian Ari Anjani dengan judul karya “Ayah dan Kebangkitannya Atas Tahun-Tahun yang Rapuh” dan Ni Made Adinda Laksmi Danaswari dengan judul karya “Gadis Berwajah Sendu”. Lomba ini diadakan dalam rangka menyambut Hari Kebangkitan Nasional, 20 Mei 2021.

Dewan juri yang terdiri dari Wayan Jengki Sunarta, Dewa Putu Mahadewa, dan Gde Artawan dari Dermaga Seni Bali (DSB) menyampaikan bahwasanya pihaknya menerima sekitar 1.069 karya puisi baik dari siswa dan mahasiswa se-Indonesia. Dari jumlah itu terpilih 33 puisi terbaik tingkat siswa dan 38 puisi terbaik tingkat mahasiswa se-Indonesia sebagai pemenangnya. Masing-masing pemenang berhak atas hadiah sebesar Rp1.000.000 (satu juta rupiah). Hadiah diserahkan kepada perwakilan pemenang yaitu Ni Made Adinda Laksmi Danaswari ( SMAN 2 Kuta ) dan I Kadek Fendy Permana Merta ( Universitas Pendidikan Ganesha).

Dalam kesempatan tersebut, SMA Negeri 2 Kuta juga diberi kesempatan menampilkan musikalisasi puisi di atas panggung. Penampilan Gusti Ayu Dian dengan pembacaan puisinya dan Adinda Laksmi dengan gesekan biolanya berhasil membuat penonton yang hadir berdecak kagum.

Penampilan musikalisasi puisi oleh Ni Gusti Agung Ayu Ari Anjani dan Ni Made Adinda Laksmi Danaswari.

Dalam sambutannya, Ny. Putri Koster selalu berharap agar gairah menulis puisi terus berkembang di kalangan siswa. “Dalam sebuah puisi yang kita tulis, kita dapat menuangkan isi hati dengan sangat baik bahkan ketika kita menyampaikan protes, rasa sedih, marah, emosi hingga hinaan kita bisa lakukan melalui untaian kata-kata yang indah sehingga isi hati kita tersampaikan dengan kata kata yang baik. Dan Ibu hari ini sangat senang sekali berada di tengah gairah untuk membangun literasi untuk mengasah budi pekerti anak-anak generasi penerus bangsa. Jangan lupa untuk rajin mendengar agar kita bisa untuk berbicara, jangan lupa sering membaca agar kita pandai untuk menulis. Kita akan dorong terus kegiatan sastra, mari kita asah diri melalui hobi menulis puisi,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *