Guru yang berkarakter baik sangat penting bagi perkembangan peserta didik. Perkembangan peserta didik adalah salah satu program dalam mewjudukan visi sekolah, yaitu “Terbangun Insan Cerdas Yang Berwawasan Budaya Dan Lingkungan“. Maka, mau tidak mau karakter baik seorang pendidik itu harus tumbuh. Apa karakter baik itu? Karakter baik itu adalah Sat Kerthi, yaitu akronim dari solutif, antusias, terarah, kerja keras, terampil, humanis, dan inovatif.
Sat Kerthi seperti paparan saya di atas sekaligus menjadi catatan saya atas proses pembelajaran yang sudah dilakukan guru. Ada beberapa catatan yang saya temukan, baik melalui jurnal, pengamatan, maupun wawancara. Catatan itu meliputi, antusiasme pengajar yang rendah, keterampilan penerapan teknologi yang kurang, proses belajar mengajar yang kurang humanis, visi pembelajaran yang belum terarah, hingga pengajar yang tidak solutif atas kondisi pembelajaran di masa pandemi.
Atas kondisi itulah, sifat-sifat baik yang ada dalam Sat Kerthi ini harus dipraktikkan. Mari sama-sama belajar mengatasi permasalahan di atas, sebab menciptakan pembelajaran yang baik, yang efektif, yang menyenangkan dan bermakna adalah keberhasilan tertinggi kita menjadi guru.
Di masa pandemi ini, banyak hal yang harus kita pelajari kembali; banyak kebiasaan yang harus kita ubah. Pola-pola lama yang sudah tidak relevan harus kita tinggalkan. Kita harus siap berkolaborasi, bahkan dengan yang lebih muda sekalipun. Keterbatasan-keterbatasan pembelajaran nontatap muka harus kita cari solusinya, yaitu dengan teknologi. Maka, belajar terhadap perkembangan dan pemanfaatan teknologi harus dilaksanakan.
Semoga kita semua memiliki kesadaran yang sama bahwa prilaku kita adalah cerminan anak didik kita. Baik karakter kita, maka baik pula karakter anak didik kita. Mari kita majukan SMA Negeri 2 Kuta. Semoga peserta didik mendapatkan sekolah yang diinginkan, dalam SNMPTN, SBMPTN, melalui jalur lain. Semoga peserta didik kita bisa tumbuh di masyarakat dengan baik.