“Think as big as galaxy” menjadi moto dan prinsip siswi kelahiran 2 Juni 2004 ini. Nama lengkapnya adalah Dewa Ayu Maharani Adithi Kirana atau biasa dipanggil Rara. Ia merupakan anak pertama dari pasangan Dewa Gede Eka Putra dan Made Devy Wijayanthi dan memiliki tiga saudara kandung, yaitu Dewa Ayu Geandini Adithi Kirana, Dewa Gede Abie Wiranantha Jaya, dan Dewa Gede Bhisma Wirananda Jaya.
Sejak ia duduk di bangku kelas 4 Sekolah Dasar, ia mulai berpartisipasi pada lomba-lomba akademis seperti lomba matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang diselenggarakan oleh lembaga pendidikan luar sekolah, Primagama. Mulai saat itu, ia menyukai matematika dan semakin sering mengikuti lomba-lomba pada bidang tersebut. Rara menyukai matematika karena merupakan hal yang menyenangkan untuk dipelajari dan pada dasarnya, ia suka berhitung. Awalnya, ia hanya mencoba untuk mencari pengalaman baru melalui lomba-lomba. Kemudian, guru-guru pun memberikan dorongan kepada Rara untuk mengikuti lomba-lomba kembali setelahnya.
Siswi yang saat ini bersekolah di SMA Negeri 2 Kuta ini memiliki segudang prestasi yang diraihnya sejak di bangku Sekolah Dasar. Beberapa prestasi yang telah diraihnya, yaitu Juara 1 OSN Matematika Kabupaten Badung Tahun 2018, Juara 1 Siswa Berprestasi Kabupaten Badung Tahun 2018, Juara 2 KSN Fisika Kabupaten Badung Tahun 2020, Juara 1 Kompetisi Matematika Smangi Festival Tahun 2021, dan Pemenang dengan nilai membanggakan dalam Kompetisi Internasional Online BRICSMATH.COM+ 2020. Di balik segudang prestasinya, Rara juga pernah mengalami masa-masa down. Namun, hal ini tidak menutupnya untuk terus berprestasi ke depannya. Pencapaian terbesarnya pada bidang matematika yaitu lolos Olimpiade Sains Nasional (OSN) ke tahap nasional pada saat ia duduk di bangku kelas 2 Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Rara pun pernah merasa kesulitan dalam mengatur waktu belajarnya dan merasa jenuh karena kesusahan dalam mempelajari suatu materi. Namun, ia bisa mengatasinya dengan berusaha untuk belajar membagi waktu dengan menggunakan timer yang akan mengingatkannya untuk belajar dan juga waktu istirahat. Ia mengaku hanya bisa belajar pada suasana yang hening dan tenang. Adanya motivasi dan dukungan baik dari keluarga, teman-teman, dan guru-guru di sekolah membuatnya giat belajar. Ia juga berjuang dengan sering mengikuti pembinaan dan mengerjakan latihan-latihan soal di rumah. Rara belajar dari perlombaan yang ia ikuti dengan mempelajari tipe-tipe soal yang baru baginya. Menurutnya, dengan mengikuti banyak lomba, ia banyak sekali mendapatkan pengalaman baru, bisa mengikuti perlombaan yang berada di luar daerah, dan memiliki teman-teman yang cerdas sehingga menjadi motivasinya untuk belajar.
Selain itu, Rara juga mengungkapkan, SMA Negeri 2 Kuta memberikan ruang seluas-luasnya kepada siswa untuk berprestasi. “Saya mendapat dukungan yang luar biasa dari sekolah. Dari kepala sekolah hingga guru pembina memberikan motivasi terus. Jadi, saya semakin bersemangat,” ungkapnya.
Lebih lanjut Rara mengungkapkan, pembinaan yang diberikan oleh Bapak Agus Suputrayasa sangat luar biasa. “Saya beruntung dibina oleh Pak Agus. Cara membinanya keren pokoknya.”
Berkaitan dengan aktivitasnya sehari-hari, setelah belajar dan membantu orang tua, Rara suka membaca buku dan mendengarkan lagu. Hal ini dilakukannya untuk mengisi waktu luangnya setelah belajar. Ia juga memiliki keinginan untuk travelling atau mendaki bersama teman-temannya Menurutnya, hal yang terpenting dalam kehidupannya yaitu yang penting senang dan bahagia menikmati hidup. Mempelajari matematika pun tidak dibawanya beban karea ia sangat menyukai bidang tersebut. Selain matematika, ia juga menyukai mata pelajaran kimia, Bahasa Inggris, dan Bahasa Jepang.
Rara memiliki universitas impian yaitu Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) di Surabaya. ITS merupakan salah satu perguruan tinggi terbaik di Indonesia. Ia memilih universitas tersebut karena tidak semua universitas memiliki jurusan aktuaria, yang merupakan jurusan impian Rara. ITS merupakan salah satu universitas yang memiliki jurusan aktuaria. Selain jurusan aktuaria, Rara juga ingin mencari jurusan matematika bisnis, statistika, dan informatika untuk kedepannya.
Pesan dari Rara untuk generasi muda penerus bangsa yaitu jangan menunda-nunda pekerjaan dan mengulur-ngulur waktu, karena pekerjaan tersebut tidak akan selesai. Rara juga berpesan bahwa setiap siswa pasti memiliki kehebatan di bidang masing-masing, jadi kembangkanlah apa yang menjadi potensi dan bakat diri sendiri. Tidak harus nilai akademis bagus, karena di non-akademis pun, masih banyak prestasi yang bisa digapai. Janganlah bandingkan diri sendiri dengan pencapaian orang lain, karena setiap orang pasti mempunyai pengalaman yang berbeda-beda.
Kontributor: Adinda Laksmi, Cencen Trisna, Gita Jayanti