Wujud pengabdian siswa pada sekolah adalah berprestasi. Kalimat sederhana tersebut adalah gambaran tentang kewajiban utama siswa bagi sekolah, yaitu berprestasi. Sebab, prestasi bukan semata hasil, melainkan gambaran proses yang sudah dilalui pada bangku sekolah.
Prestasi adalah hasil yang dicapai atas sebuah proses yang dilalui. Bagi siswa, prestasi adalah hasil dari proses belajar. Prestasi baik memberikan gambaran tentang proses belajar yang baik.
Siswa SMA Negeri 2 Kuta sangat beragam, baik dari sisi kemampuan akademik, ekonomi, dan sosial budaya. Oleh karena itu, prestasi siswa pun tidak bisa diseragamkan. Siswa yang hobi bernyanyi, tidak bisa dituntut untuk hebat dalam olimpiade Matematika. Siswa yang pintar bahasa Inggris, tidak bisa dituntut untuk hebat pula dalam olaharaga. Jika hebat semuanya, itu bagus, walaupun tidak, juga tidak apa-apa.
SMA Negeri 2 Kuta terus berupaya mengembangkan potensi siswa agar bisa berprestasi di bidangnya masing-masing. Misalnya, Ni Made Adinda Laksmi Danaswari yang berbakat di bidang seni musik, sastra, dan menulis, sekolah memberikan kesempatan kepadanya untuk mengembangkan kemampuan itu melalui lomba dan pementasan, I Kadek Hary Sukma yang berpotensi di bidang olahraga renang, Ni Luh Happy Restia Dewi pada bidang olahraga Kabaddi, atau I Putu Dhananjaya Dharsila Gosa yang berpotensi di bidang modeling, mereka terus diasah agar berprestasi di bidangnya. Intinya, berprestasi adalah kewajiban setiap siswa di sekolah apapun wujudnya.