Kaji Kehidupan Terumbu Karang, Siswi Smanduta Raih Juara Favorit dalam Lomba Poster Ilmiah

Siswa SMA Negeri 2 Kuta dan pembina dalam penerimaan piala lomba poster.

Dalam rangka merayakan World Ocean Day 2022, Fakultas Kelautan dan Perikanan, Universitas Udayana menyelenggarakan Lomba Poster Ilmiah Antarsiswa SMA/SMK/MA tingkat provinsi. Hal ini tentu saja menjadi peluang bagi Ni Wayan Dewi Kurniawati dan Ni Luh Putu Purwati, siswi kelas XI IPS 2 Smanduta, dalam menoreh prestasi.

Lomba dilaksanakan mulai bulan April, tepatnya 30 April 2022 untuk pendaftaran. Puncak acaranya (final) diselenggarakan pada 26 Juni 2022 secara offline di Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Udayana. Nia mengungkapkan, poster yang dibuat dan diperlombakan menjelaskan tentang ekosistem laut, khususnya terumbu karang. Terumbu karang sendiri memiliki berbagai manfaat. Namun, ada beberapa hal yang dapat merusak terumbu karang, seperti penempatan ponton di Nusa Penida yang dapat menghalangi cahaya matahari, dan kegiatan wisatawan serta masyarakat yang kurang senonoh, seperti membuang sampah, limbah kimia, dan minyak ke dalam laut.

“Karena ini adalah lomba poster ilmiah, yang harus dipersiapkan adalah konsep dari poster dan materi yang disajikan sesuai dengan sub tema,” ungkap Nia. Persiapan lomba dimulai dengan koordinasi tema dan materi kepada Pak Trisna, selaku guru mata pelajaran Seni Budaya di Smanduta. Dilanjutkan dengan mencoba menggambar dari sketsa yang telah dibuat dan mencari informasi terkait materi melalui jurnal-jurnal. “Kami beberapa kali melakukan revisi agar bisa menentukan poster yang pas dan cocok, serta membuat powerpoint dan mempersiapkan mental untuk melakukan presentasi di depan dewan juri,” lanjutnya.

Kesulitan tentu sempat mereka hadapi, seperti saat mereka beberapa kali mengganti topic sampai akhirnya mereka menetapkan akan membahas mengenai terumbu karang. Selain itu, pada gambar di poster, Diah sempat mengganti konsep sebanyak tiga kali. Juga, grogi yang mereka hadapi saat melakukan presentasi, sebelum akhirnya meraih juara favorit.

Nia mengaku ini adalah pertama kalinya ia menang dalam mewakilkan sekolah. Akan tetapi, ia sudah sering mengikuti lomba dalam bidang menggambar sejak masih TK. Ia dan teman sekelasnya, Cristina, juga memenangkan juara ketiga saat Smanduta mengadakan lomba komik sport.

Nia juga berpesan kepada teman-teman semuanya, “beranilah mengikuti suatu hal yang dapat membuat pikiran kalian terbuka. Di mana kalian dapat melihat sesuatu yang baru yang tidak ada dalam suatu wilayah, serta terus semangat dalam mengejar mimpi dan harapan. Jikalau ada kesempatan, cobalah untuk mengikutinya dan jangan pernah takut untuk memulainya, karena orang berani adalah orang yang bisa menggerakkan dan menaklukan segalanya.”

Selain itu, Diah juga dapat menjelaskan terkait komponen yang menjadi dasar dalam penilaian lomba poster ilmiah ini. Dan ia pun menjawab bahwa “kekreatifan dalam menungkan ide beserta penyajian materi yang ada dalam poster karya ilmiah ini agar memiliki daya tarik, serta bersifat edukatif”.

Dalam suatu proses tentu memiliki kesulitan atau kendalanya dalam berproses, dan Diah sendiri juga mengaku kalau dirinya telah mengalami kesulitan pada saaat mencocokan materi dari hasil rangkuman berbagai jurnal dengan konsep tema poster kami. Pada saat itu, kami telah mengganti sekitar 3x konsep tema poster dan revisi berkali kali, dan juga pada saat presentasi, kami merasa gugup saat berpresentasi didepan dosennya langsung (sebagai juri) dan menjdi kesulitan kami pada saat itu.

Diah juga menceritakan sekilas cerita menarik selama pembinaan lomba serta berlangsungnya lomba ini. “jadi, ini pertama kalinya kami berdua mengikuti lomba poster karya ilmiah, dan usaha kami juga dapat membuahkan hasil yang cukup untuk kami, dari yang tadi nya kami tidak memiliki pengalaman dalam membuat poster karya ilmiah dan ini kami mendapat pengalaman yang cukup baik. Oleh karna itu jangan pernah takut untuk mencoba hal baru”.

Diah juga memiliki motivasi yang telah ditanam dalam diri saat mengikuti perlombaan ini adalah “ingin mencoba mengembangkan diri dan bakat dalam bidang gambar serta ingin mendapatkan berbagai pengalaman pada masa SMA”.

Diah berpesan bahwa “Zona nyaman bisa dicari, namun waktu tak bisa diulang  lagi. Berani keluar dari zona nyaman dan berani mencoba hal baru merupakan suatu hal nya bagus, karna suatu hal yang ada pada saat ini tidak bisa terulang kembali. Jadi nikmati alurnya lawan rintangannya, kebahagiaan dan keberasilan selalu ada dan setara dengan hasil dari kerja keras tersebut. Just do your best!”.

Pengalaman Pak Trisna selaku Pembina lomba poster karya ilmiah ini menggungkapkan “pengalaman bapak selama menjadi Pembina tentunya banyak kendala dan tantangan bagaimana mengasah bakat anak-anak dari nol (0), memperkenalkan bahan dan teknik dalam berkarya seni, membuat mengerti siswa siswi untuk berkonsep dan berpikir dalam penciptaan sebuah karya”.

Tak hanya siswi yang mengikuti lomba sanya mengalami kendala, namun beliau pun selaku Pembina lomba telah mengalami kendala selama pembimbingan seperti, mulai dari waktu persiapan yang mepet, bagaimana menyelaraskan ide dengan alat seadanya.

Beliau berkata untuk cara membagi waktu dan fokus pada proses pembimbingan “bapak siap kapan saja akan tetapi balik lagi kepada siswa untuk pembagian waktu dan kapan mereka siap untuk bimbingan”.

Selaku Pembina lomba, Pak Trisna juga menggukapkan kriteria dasar dalam penilaiaan lomba antara lain, Dalam poster yang menjadi dasar yaitu isi dan visual poster. Bagaimana sinergi Antara konsep atau isi dalam poster dengan visual yang ditampilkan.

“Menceritakan pengalaman bapak sendiri sewaktu di masa SMA saat mengikuti perlombaan, memotivasi selalu mencari pengalaman dan teman dalam berlomba kalah menang adalah bonus. Yang terpenting adalah bagaimana setelah lomba kalian bisa berkembang dan tentunya mendapatkan ilmu dari kompetisi yang diikuti”. Ucap Pak Trisna untuk memotivasi siswa siswinya agar tetep bersemangat saat mengikuti lomba.

Beliau juga menceritakan sekilas ceritanya selama menjadi Pembina. “Cerita menariknya yaitu, bagaimana caranya menjaga mood anak anak dan menjaga hati mereka ketika mengkritik perdebatan masalah topik, serta tetep menjaga kepercayaan diri siswa siswi”.

Dan beliau pun juga tak lupa memberikan pesan dan kesan kepada siswa siswinya “Tentunya anak anak diusia yang masih muda ini kembangkanlah potensi minat dan bakat yang ada pada diri kalian, jangan pernah ragu untuk mengikuti kompetisi dan jangan ragu untuk shering dengan guru baik Pembina maupun guru yang kita perlu meminta pertambahan ilmunya dalam proses berkompetisi”. Kesannya “tentu jika anak anak berhasil meraih juara ada kebanggan sendiri dari Pembina”.

Penulis: Grace Anggie (XI IPS 5), Dewa Ayu Gayatri Sukma Widiastari (XI IPS 5), Ni Putu Bunga Natasya Virginia (XI IPS 5), Ni Made Ayu Shinta Sathya Mahaputri (XI MIPA 6)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *