Smanduta Juarai LCC Universitas PGRI Mahadewa Indonesia

Walaupun penuh keterbatasan, Tim LCC SMA Negeri 2 Kuta (Smanduta) tetap bersinar. Ini ditunjukkan oleh dua Tim LCC Smanduta, Kamis-Jumat (27-28 Mei 2021), di Universitas PGRI Mahadewa Indonesia dalam Lomba Cerdas Cermat (LCC) Umum Antarsiswa SMA/SMK/MA Se-Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan.

LCC ini dilaksanakan dalam tiga babak, yaitu penyisihan, semifinal, dan final. Pada babak penyisihan yang dilaksanakan Kamis (27/5) kedua Tim LCC Smanduta lolos memuaskan dengan perolehan nilai tertinggi. Total nilai 271 (peringkat pertama) bagi Tim 2 Smanduta yang diketuai Ni Luh Diah Kemalasari dan total nilai 226 (peringkat ketiga) bagi Tim 1 Smanduta yang diketuai Dewa Ayu Maharani Aditni. Sekolah lain yang lolos ke babak semifinal adalah SMAN 1 Gianyar, SMK Pariwisata Harapan Denpasar, SMK Bintang Persada, SMKN 5 Denpasar, SMK Werdhi Sila, dan SMAN 1 Kuta Selatan.

Babak semifinal dilaksanakan Jumat, 28 Mei 2021. Pada semifinal pertama, Tim 2 LCC Smanduta harus tersingkir karena hanya memperoleh nilai tertinggi ketiga, sedangkan pada semifinal 2, Tim 1 LCC Smanduta berhasil memperoleh nilai tertinggi dan lolos menuju final.

Pada babak final, Tim LCC Smanduta tampil kompak. Beberapa soal, utamanya Matematika, yang mampu dijawab dengan cepat dan tepat membuat penonton berdecak kagum.  Akhirnya, tim yang terdiri atas Dewa Ayu Maharani Adithi Kirana (Rara), Putu Andri Wahyu Krisnantari (Andri), dan Ni Ketut Ayu Putri Premayanti (Yuput) ini meraih nilai tertinggi sehingga berhak sebagai Juara I.

Andri mengungkapkan, saling berbagi tugas sesuai dengan bidang yang dikuasai adalah strategi yang diterapkan. “Materinya banyak. Kami berbagi tugas. Meskipun sudah berbagi tugas, materi yang kami pelajari juga tetap banyak. Kami berusaha untuk memahami konsep serta mengerjakan banyak latihan soal. Selain persiapan materi pembelajaran, kami juga melakukan persiapan secara mental dan fisik dengan menjaga kesehatan. Kami tidak lupa berdoa dan meminta restu orang tua dan juga dukungan para sahabat. Optimis pada diri sendiri juga sangat kami butuhkan karena psikologi dan mental dalam satu tim sangat mempengaruhi satu sama lain.” Ungkap Andri dan Yuput.

“Saya sangat berterimakasih kepada para guru pembina kami. Koordinasi antara kami dan para guru pembina berjalan lancer. Kami diberikan banyak ilmu pengetahuan baru. Kami sangat berterimakasih terutama kepada Bapak Agus Suputrayasa atas pendampingannya dalam membimbing kami. Beliau sangat membantu kami dalam mengatur strategi dan juga menjelaskan materi di bidang Matematika karena beliau sendiri merupakan guru Matematika” Ungkap Rara.

Selain Bapak Agus Suputrayasa, Ibu Putu Novi Purnama Sari (pembina mata pelajaran Bahasa Inggris), Ibu Anak Agung Diah Pratiwi (pembina mata pelajaran PPKN), dan Bapak I Gede Aries Pidrawan (pembina mata pelajaran Bahasa Indonesia) juga berperan sebagai pembina dalam persiapan perwakilan siswa LCC SMAN 2 Kuta. Dukungan dari guru pembina lain dalam menyiapkan materi dan latihan soal juga sangat membantu kegiatan pembinaan, meskipun pembinaan dilakukan dalam jaringan (daring).

Bapak Agus Suputrayasa mengungkapkan bahwa beliau sangat mengapresiasi siswa-siswi yang ikut berpatisipasi dalam lomba LCC ini. Menurutnya, mereka tidak diseleksi, tetapi merupakan inisiatif mereka untuk mengikuti lomba. Pada lomba ini, SMAN 2 Kuta mengirimkan 2 tim. Meskipun pembinaan dilakukan sangat terbatas karena keterbatasan akibat pandemi dan waktu persiapan yang cukup singkat, tidak membatasi siswa-siswi untuk tetap berjuang untuk berkompetisi dan mengukir prestasi.

“Motivasi saya yaitu hanya ingin memfasilitasi siapapun siswa SMA N 2 Kuta untuk mengikuti kompetisi. Menang atau kalah bukan tujuan namun menjaga eksistensi dan melatih mental berkompetisi itu yang penting. Kemenangan adalah bonus dari upaya optimal yg telah dilakukan, sedangkan kekalahan adalah pengalaman berharga yang akan selalu menjadi pembelajaran untuk menjadi lebih baik. Jadi jangan takut untuk berlomba karena tentunya akan selalu ada manfaat yang diperoleh.” Ujar Bapak Agus Suputrayasa. Pesan Pak Agus Suputrayasa untuk keenam perwakilan siswa LCC SMAN 2 Kuta yaitu tetap bersyukur, tetap low profile, dan selalu lakukan yang terbaik di setiap kesempatan dan jadilah diri kalian sendiri. Tetaplah semangat dan tetap jaga asa untuk selalu berkompetisi secara sehat.

Kontributor: Adinda, Cencen, Gita,  Anastasya, dan Citra.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *