Smanduta Kembangkan Olahraga Floorball, Kesempatan Siswa jadi Atlet Sangat Terbuka

Penullis: Ayu Shinta Sathya Mahaputri ( X MIPA 6), Ayu Gayatri Sukma W(X IPS 5), Grace Anggie (X IPS 5) Bunga Natasya (X IPS 5)

Kegiatan latihan floorball di SMA Negeri 2 Kuta

SMA Negeri 2 Kuta (Smanduta) mengembangakan olahraga floorball. Hal ini ditandai dengan ditunjuknya Kepala SMA Negeri 2 Kuta, Drs. I Made Murdia, sebagai Ketua Asosiasi Floorball Indonesia (AFI) Bali. Dengan ditunjuknya Bapak Murdia sebagai ketua AFI di Bali, SMA Negeri 2 Kuta berupaya merancang beragam program sebagai persiapan, seperti sosialisasi dan latihan bersama. Kamis, 7 Oktober 2021 yang lalu, sudah dilaksanakan latihan bersama di Aula SMA Negeri 2 Kuta.

Bapak Drs. I Made Murdia, Kepala SMA Negeri 2 Kuta, sekaligus ketua Asosiasi Floorball Indonesia Wilayah Bali

Bapak Murdia mengungkapkan, bagi siswa SMA Negeri 2 Kuta, mengikuti floorball membuat kesempatannya menjadi atlet pun sangat terbuka. “Olahraga ini memang belum populer, mulai masuk ke Bali tahun 2021 Januari kemarin. Kita berupaya berlatih lebih dini sehingga mampu berkembang. Target kita adalah membawa SMAN 2 Kuta agar bisa menuju ke event nasional dan langsung ke internasional,” ucap pak Murdia.

SMA Negeri 2 Kuta sendiri dijadikan pilot projek pengembangan olahraga floorball. “Sebenarnya ini belum dijadikan ekstra, tetapi karena sekolah kita adalah pilot projek dalam olahraga ini, kita nanti akan mengakomodasi anak-anak yang belum memunyai ekstra, yang ditolak dari ekstra pilihan mereka untuk bergabung dengan ekstra floorball,” ucap Pak Suratno, pelatih ekstrakurikuler floorball di SMAN 2 Kuta. 

“Untuk latihan akan kita lakukan seminggu tiga kali, karena kita mempunyai tujuan yaitu Liga Nasional yang akan dilaksanakan di UNJ (Universitas Negeri Jakarta) pada tanggal 11, 12, 13 Desember,” tambah Pak Suratno.

“Untuk saat ini, yang memunyai lisensi di sekolah ini adalah saya. Mungkin nanti saya tidak bisa sendirian jadi akan dibantu oleh dua rekan saya guru PJOK sebagai pelatih. Karena tidak bisa kalau hanya satu orang. Nanti akan ada pelatih khusus, pelatih gol kiper, pelatih back. Dan kalau mau yang modern itu ada tim psikologi dan tim gizinya,” ucap Pak Suratno.

Meskipun floorball ini termasuk olahraga baru dan para siswa belum banyak yang tahu cara bermainnya, tetapi dengan adanya Youtube dan media lain para pelatih yakin siswa bisa belajar mandiri, lalu melatih teknik dasarnya. “Sementara, latihan dilaksanakan melalui latihan bersama dan latihan mandiri. Agar lebih terpola latihannya, olahraga floorball ini akan diajarkan pada mata pelajaran PJOK, yaitu pada materi permainan bola kecil. Sekitar satu atau dua pertemuan dan guru PJOK akan melihat minat dan bakat siswa. Setelah ditemukannya minat dan bakat siswa, diharapkanlah siswa tersebut mengikuti ekstra floorball,” ungkap guru olahraga SMA Negeri 2 Kuta yang sehari-hari juga bergiat mengembangkan olahraga renang ini.

Floorball mungkin olahraga yang masih asing karena memang merupakan olahraga baru. Floorball sendiri dikembangkan pada tahun 1970-an di Swedia. Baru diresmikan federasi internasionalnya pada tahun 1986 dan resmi masuk ke Indonesia pada tahun 2009, ditandai dengan dibentuknya Indonesia Floorball Association pada tanggal 28 Oktober 2009.

Floorball dikenal sebagai permainan olahraga tim yang terdiri dari 5 orang dan 1 kiper. Dua tim akan bertanding memasukkan bola sebanyak mungkin dengan cara digiring menggunakan tongkat. Floorball juga merupakan perpaduan antara hockey tradisional (hockey indoor) dan ice hockey. Bedanya, alat yang digunakan untuk floorball lebih ringan dan aman. Jadi, tertarikkah siswa SMA Negeri 2 Kuta menjadi atlet floorball? Segera bergabung di ekstrakurikuler floorball.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *