SMA Negeri 2 Kuta kembali menorehkan prestasi membanggakan. Kali ini lewat lomba Kihajar (Kita Harus Belajar) STEM (Science, Technology, Engineering, Math) dengan siswa atas nama Ni Ketut Putri Arisanti, Ni Kadek Inten Rastyari, dan I Wayan Brahmani Novus Abasan serta dibina oleh empat orang guru, yaitu I Made Agus Suputrayasa, S.Pd., M.Pd., Didik Juliawan, S.Pd., Agus Arthagama, S.Pd.,M.Pd. dan I Gede Aries Pidrawan, S.Pd. SMA Negeri 2 Kuta meraih Peringkat Pertama pada finalis Lomba Kihajar STEAM tingkat Intermediet se-Bali dan berhak mewakili Bali pada ajang yang sama di tingkat nasional.
Putri Arisanti merasa sangat senang bisa mengantarkan Smanduta meraih Peringkat I Se-Bali. Namun, baginya, ini belum selesai. Ia dan timnya harus terus berusaha sehingga memperoleh hasil yang memuaskan pada tingkat nasional. “Tantangan dan persaingan kali ini tentu semakin berat. Raihan kami pada jenjang sebelumnya harus kami lupakan. Kami harus kembali belajar dan berlatih. Untuk persiapan tingkat nasional, saya harap semuanya berjalan dengan lancar. Saat ini saya sedang melihat video Kihajar tahun lalu untuk referensi.”
Semangat yang sama juga ditunjukkan oleh Inten Rastyari. Siswa XI MIPA 1 ini siap bersaing di tingkat nasional. “Selama ini, mungkin sekolah-sekolah yang dianggap favorit adalah juaranya di Bali. Namun, kali ini kami siap bersaing. Saya pribadi tidak begitu memikirkan peserta-peserta lain. Saya hanya berusaha bagaimana menjawab soal semaksimal mungkin.”
Berbeda dengan kedua rekannya, Novus Abasan justru merasa sedikit takut. “Sejujurnya, saya sangat takut dengan lomba karena saya sendiri sangat jarang mengikuti kegiatan seperti ini. Tapi masalah teratasi dengan mengabaikan peserta lain dan berfokus mengerjakan soal sebaik mungkin. Lolos tidak lolos, tidak ada ruginya, kan mendapat pengalaman. Apalagi proses pembinaan yang diberikan sangat intens. Itu semua bisa meningkatkan semangat dan kepercayaan diri saya.”
Koordinator pembina, Bapak Agus Suputrayasa, mengungkapkan, Tim Kihajar SMA N 2 Kuta merupakan siswa-siswa terbaik yang ada di sekolah. “Mereka adalah para juara di kelasnya masing – masing. Total ada 18 Tim yang turut berpartisipasi dalam kegiatan ini, yaitu 9 Tim Juara Kelas X serta 9 Tim Juara Kelas XI. Pembinaan dilakukan secara daring dan tatap muka. Pembinaan secara daring dilakukan dengan bantuan group chat WA. Pada grup WA diberikan link soal latihan dan pembahasan soal Kihajar tahun lalu. Siswa mencobanya secara mandiri dari rumah masing-masing, lalu mendiskusikannya di dalam grup,” ungkapnya penuh semangat.
Selain itu, guru berprestasi kebanggaan Smanduta ini juga memaparkan bahwa siswa juga dibina secara tatap muka. “ Untuk pembinaan tatap muka, dilakukan berdasarkan izin dari orang tua dan dilaksanakan sesuai protokol kesehatan secara ketat di sekolah. Pada pembinaan tatap muka siswa diajak untuk mengikuti kegiatan Ayo Berlatih Bersama Kihajar Basic dan Intermediate yang disediakan dan diselenggarakan oleh panitia Kihajar tahun 2021 pada laman website https://kihajar.kemdikbud.go.id/. Setelah itu, siswa diberikan sesi pembahasan soal tersebut bersama masing-masing guru pembina. Dalam kegiatan pembinaan tatap muka, siswa juga dibantu oleh Ibu Ni Luh Eva, selaku guru Kimia dan Wakasek Kurikulum.”
Atas proses pembinaan itulah, akhirnya dari 18 tim yang diikutkan, ada 2 Tim yang berhasil lolos ke babak Intermediate. Dengan menggunakan pola pembinaan yang sama, tim yang berhasil lolos ke babak intermediate difasilitasi kegiatan belajar secara daring dan tatap muka. Pada babak ini berhasil meloloskan 1 Tim (Peringkat I) untuk menjadi salah satu sekolah yang mewakili Provinsi Bali untuk berkompetisi pada Babak Final Kihajar STEAM tahun 2021.
Pada tahap selanjutnya, siswa sedang dibina agar bisa bersaing di tingkat nasional. “Proses selanjutnya adalah problem solving. Siswa harus mampu menyelesaikan isu kontemporer yang disesuaikan dengan isu di PISA. Siswa harus mampu menjelaskan ide gagasan pemecahan isu tersebut dalam bentuk video berdurasi 7-10 menit yang harus terkumpul pada bulan Agustus nanti. Namun sebelum itu, akan dilaksanakan Bimtek terkait video problem solving tersebut oleh panitia KiHajar,” ungkap Bapak Agus Arthagama, guru SMA Negeri 2 Kuta yang pernah meraih Juara II Lomba Video Pembelajaran Se-Bali.
Sejalan dengan paparan Pak Agus, Bapak Didik Juliawan pun mengungkapkan hal serupa. “Dari segi konten, untuk dapat bersaing di tingkat nasional siswa perlu lebih banyak mendalami materi yang diujikan dan berlatih menyelesaikan soal-soal berpikir tingkat tinggi (HOTS). Selanjutnya, untuk ide problem solving diperlukan ide kreatif dan orisinal dari siswa untuk memecahkan permasalahan atau tema yang diujikan dalam sebuah perlombaan.”
Kepala SMA Negeri 2 Kuta, Bapak Drs. I Made Murdia mengucapkan terima kasih atas capaian siswa meraih prestasi ini. Pihaknya terus berharap agar siswa terus dibina sehingga bisa bersaing pada tingkat nasional. “Saya terus memotivasi siswa dan pembina agar semangat mereka tetap ada. Pihak sekolah akan memfasilitasi hal-hal yang diperlukan sehingga siswa bisa mengikuti pembinaan dengan nyaman.”
Sebagai informasi, 10 besar peserta terbaik pada tingkat Intermediet berturut-turut adalah SMA Negeri 2 Kuta, SMA Negeri 1 Blahbatuh, SMA Negeri 1 Amlapura, SMA Negeri 2 Amlapura, SMA Negeri 2 Kuta, SMA Negeri 1 Amlapura, SMA Negeri 1 Ubud, SMA Negeri 4 Amlapura, SMA Negeri 2 Amlapura, dan SMA Bali Hati.