Penulis: NM Ayu Shinta Sathya Mahaputri (X MIPA 6), DA Gayatri Sukma Widiastari (X IPS 5), Grace Anggie (X IPS 5), dan NP Bunga Natasya Virginia (X IPS 5).
Pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung lebih dari satu tahun membatasi ruang gerak masyarakat untuk berkegiatan, salah satunya kreativitas guru. Namun, tidak demikian dengan Putu Adi Sanjaya. Guru Sejarah SMA Negeri 2 Kuta (Smanduta) ini justru menjadikan pandemi sebagai pemantik kesadaran untuk berkarya.
Pada gelaran peringatan HUT Pramuka ke-60 yang ditutup 14 Agustus 2021 kemarin, guru yang menjabat sebagai Wakasek Humas ini dinobatkan sebagai Juara I Lomba Penulisan Best Practice Golongan Pembina Pramuka Penegak Tingkat Provinsi Bali yang dilaksanakan oleh Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Pramuka Provinsi Bali Tahun 2021. Lomba ini dilaksanakan penuh secara daring dengan batas pengumpulan naskah dari tanggal 15 Juli—31 Juli 2021. Untuk penjurian dilakukan pada tanggal 1 Agustus sampai dengan 10 Agustus 2021.
Adi Sanjaya mengungkapkan, ide best practice yang diangkat bermula dari permasalahan kegiatan kepramukaan di SMAN 2 Kuta. “Pembatasan kegiatan akibat Covid-19 menuntut pembina untuk berpikir kreatif, yaitu pembinaan pramuka di SMA Negeri 2 Kuta tetap bisa dilakukan, tetapi tidak mengabaikan protokol kesehatan sebagai pengemban penguatan pendidikan karakter bagi generasi muda. Akhirnya, pembinaan dilakukan dengan Metode Blended Coaching atau metode pelatihan gabungan, yaitu pelatihan dengan menggabungkan pola pelatihan online dan tatap muka terbatas. Jadi, pelatihan yang terbuka terbatas ini tetap bisa memberikan makna terhadap kegiatan kepramukaan di SMAN 2 Kuta,” ungkap Adi Sanjaya.
“Dasar penilaian lomba ini untuk pembina pramuka adalah naskah hasil karya dengan bobot 70%. Jika lolos nominasi 3 besar, akan diminta mempresentasikan pada dewan juri secara daring dengan bobot 30%. Untuk teknis penilaian, dewan juri yang memiliki kewenangan. Namun yang dilihat melalui uji similaritas atau plagiasi, dimana diuji secara online apakah naskah merupakan hasil karya sendiri atau jiplakan berbagai sumber,” lanjutnya lagi.
Bagi Smanduta, prestasi yang diraih oleh salah satu guru berprestasinya ini merupakan sebuah kebanggan, lebih-lebih di Hari Kemerdekaan. “Hadiah yang diraih Bapak Putu Adi Sanjaya adalah hadiah yang membanggakan bagi kami. Semangat Hari Kemerdekaan merupakan momentum untuk berprestasi walaupun di tengah pandemi,” ungkap I Made Murdia, Kepala SMA Negeri 2 Kuta.
Putu Adi Sanjaya merupakan guru berprestasi yang dimiliki oleh SMA Negeri 2 Kuta. Kegemarannya menulis telah membawanya meraih prestasi di beragam lomba menulis, utamanya penulisan artikel ilmiah dan popular. Artikel-artikel ilmiahnya juga termuat di beragam jurnal ilmiah nasional terakreditasi. Bahkan, melalui kegiatan lomba menulis artikel, ia bisa berkeliling ke beberapa kota di Indonesia. Saat ini, Pak Adi juga sedang mengikuti diklat persiapan sebagai Pengajar Praktik Pendidikan Guru Penggerak. SMA Negeri 2 Kuta sendiri saat ini telah memiliki empat guru yang terdaftar mengikuti Pendidikan Guru Penggerak, yang terdiri atas tiga Calon Guru Penggerak (CGP): Agus Arthagama (CGP Angkatan I), I Gede Aries Pidrawan (CGP Angkatan I), Ida Bagus Tantra (sedang mengikuti seleksi CGP Angkatan IV), dan Putu Adi Sanjaya (pengajar praktik PGP Angkatan IV).