Erupsi Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur sepekan lalu (4/12), menyisakan kesedihan bagi korban dan keluarganya. Hingga Senin (13/12), terdata 48 orang meninggal dan 2.005 korban luka yang masih di rawat di posko kesehatan dan puskesmas. Kondisi inilah yang menggerakkan kesadaran siswa SMA Negeri 2 Kuta yang tergabung dalam Ekstrakurikuler Sispala (Siswa Pencinta Alam) mengadakan penggalian donasi bagi korban.
Bapak Gede Satria, Pembina Sispala Smanduta mengungkapkan, kegiatan donasi ini mengusung tema Aksi Peduli Korban Bencana yang inisiatifnya bermula dari siswa. “Inisiatif penggalian ini bermula dari siswa. Siswa sadar bahwa kita harus berbuat, menyaksikan saudara-saudara kita yang menjadi korban bencana erupsi Gunung Semeru. Sebagai pembina, saya menyambut baik inisiatif itu.”
Kegiatan donasi dilakukan melalui media sosial dan datang langsung. Pengumpulan donasi tidak saja dilakukan di lingkungan sekolah, tetapi juga dilaksanakan di luar sekolah. Mereka mengumpulkan donasi berupa masker, pakaian layak pakai, perlengkapan bayi, sembako, dan uang.
Guru dan siswa SMA Negeri 2 Kuta antusias atas kegiatan Aksi Peduli Bencana yang dilakukan Sispala SMA Negeri 2 Kuta. Bapak Drs. I Made Murdia, Kepala SMA negeri 2 Kuta pun memberikan apresiasi yang positif. Pihaknya berharap agar kegiatan-kegiatan serupa terus dilaksanakan sebagai bagian penerapan nilai-nilai karakter bangsa. Menurut beliau, sekolah terus berupaya memfasilitasi kegiatan seperti ini.
Hingga batas akhir pengumpulan donasi, Sispala Smanduta berhasil mengumpulkan donasi berupa uang, pakaian layak pakai, perlengkapan bayi, masker, dan sembako. Kini donasi tersebut sudah dikumpulkan ke Forum Pecinta Alam Bali untuk selanjutnya disalurkan ke korban Bencana Erupsi Gunung Semeru.